G30/S/PKI Mengguncang
(Gempa 30 September di Padang Kepulauan Indonesia)
Belum kering batu bata bangunan rumah korban bencana gempa Jawa barat berlalu.Untuk yang kesekian kali bangsa Indonesia mengalami kecolongan dengan suatu gerakan yang tak terdeteksi oleh para ahli. Tepatnya pada tanggal 30 September 2009, kembali pulau Sumatera kedatangan tamu agung berupa Gempa bumi dahsyat dengan kekuatan 7,6 skala richer, kami menyebut peristiwa ini sebagai G30/S.PKI dalam artian (Gempa 30 September di Padang Kepulauan Indonesia).
Dalam beberapa literature ilmu tentang bumi, kami mendapatkan beberapa info yang berhubungan gempa khususnya daerah Sumatera. Prediksi para ahli mengatakan bahwa kepulauan Indonesia terletak sebagai sabuk api / fire ring dunia oleh sebab itu betapa makmurnya tanah bangsa ini serta menjadi rebutan Negara – Negara penjajah di dunia sejak dulu sampai sekarang, karena pusat dari fenomena alam di dunia maka tak heran bila bangsa kita sering sekali menjadi persinggahan sesaat proses bencana, mulai dari gempa bumi, tsunami, angin badai, gunung meletus, kebakaran hutan dll. Disamping juga alam Indonesia sebagai wahana hidup semua species tumbuhan dan hewan yang tidak kita jumpai di belahan bumi lainnya. Artinya bangsa kita mempunyai peranan penting sebagai keseimbangan dunia.
Sumatera jadi langgangan gempa (khususnya daerah pesisir barat pulau tersebut, dari Aceh sampai lampung. Hal tersebut dikarenakan posisinya tepat berada diperlintasan 2 lempeng bumi, yaitu lempeng Eurasia dan Indo-australia. Pergerakan lempeng indo-australia mendesak lempeng Eurasia ke bawah permukaan dengan kekuatan yang megadahsyat sehingga benturan kedua lempeng tersebut memampatkan batuan di zona itu dan terjadi berkelanjutan (akumulasi) sampai ke-2 lempeng benar-benar menemukan posisi yang pas untuk tidak bergerak dalam waktu tertentu. Bisa di ibaratkan seperti per pegas raksasa yang ditekan maksimal lalu di lepaskan…apa yang terjadi?....
Teryata berdasarkan fakta, sumatera adalah salah satu patahan daratan yang ada di bumi ini. Bisa dibayangkan bagaimana patahan Sumatera sebagai penahan gerakan horisontal lempeng kearah utara akibat desakan lempeng Hindia yang miring dataran ke bagian barat sedang dibagian utara ikut bergeser kearah timur, jika ini terus berlanjut akan membuat batuan dalam pecah dan terjadilah gempa bumi pada zona patahan tersebut.
Berdasarkan informasi yang ada, jumlah korban bencana ini mencapai angka kematian diatas 500 jiwa, sedang kerusakan infrasrtuktur Sumbar mencapai tahap 50%. Kita tahu bahwa gempa ini merupakan tanda bahwa yang mahakuasa sedang mencurahkan kasih sayang pada bangsa ini sebagai peringatan pada orang – orang yang dengan terang-terangan mempora-porandakan bangsa kita melalui : KPK (Korupsi, Partai busuk, Kebohongan public). Akankah terjadi lagi gempa di bumi nusantara tercinta, berdasarkan prediksi ahli bumi, bencana alam akan tetap setia mendampingi bangsa ini, hanya nunggu waktu saja kapan saat yg tepat menurut kehendak Allo SWT. Jadi sebagai mahluknya “masih ada waktu” untuk menumpuk bekal buat perjalanan jauh diri sendiri. Semoga G30/S.PKI tak terulang lagi di Indonesia bangsa yang tercinta ini.
“Berdoalah semoga 1 detik setelah ini, ALLOH SWT selalu mendampingimu sampai detik… dimana Ia memintamu kembali bersama-Nya”
