Selasa, 31 Maret 2009

suRAT dalAm gelaP

buat temanku diujung pagi..
aku melangkah masuk ke dalam kamarmu...ketika kulihat engkau terlelap dalam tidurmu, lalu disudut ranjang, aku duduk bersila memandangmu...ada guratan kekecawaan terpancar dari caramu menimpakan pipi kecilmu...teman...memang tak seharusnya aku melakukannya; masih ingat ?! suatu hari engkau salah berbicara di depan kelas... walau hanya sepatah kata salah, dengan penuh semangat aku mencelamu...agar semua yg mendengarku tertawa karenamu...saat kaos kaki putihmu terlihat jorok, tanpa ampun ku layangkan sindiran yg tak masuk akal...agar aku senang telah membuatmu tersipu malu....juga ingatkah?! aku memboikot pendapatmu di depan teman - teman lainnya,..aku bangga telah memenangkan ide dan cara pikirku...sedangkan kulihat dirimu hanya tersenyum ihklas ke arahku...aku tak pernah menganggapmu ada di antara mereka...
dan itu selalu...selalu...terjadi setiap waktu, berulang - ulang aku melakukannya....teman.
malam ini aku terbangun dari tidurku...karena aku melihat kamu dimimpiku sedang menuntunku ke arah cahaya biru...lalu aku bangun..kawan dan bergegas ke kamarmu ini.....
kawan...tak seharusnya aku melakukan itu semua...engkau punya perasaan sama sepertiku....engkau punya kepentingan sama sepertiku, engkau punya keinginan sama sepertiku juga....tapi kenapa aku begitu tega memaksamu melepaskan kepentinganmu untukku...untuk jiwa rakusku...untuk rasa banggaku, untuk perasaan kurang puasku.....teman,..aku tak berani menatapmu dengan kesalahanku bila esok matahari telah menyapaku...teryata tiada apapun yang aku dapatkan dari menghalangi jalan hidupmu....teman...tamparlah wajahku ini...agar aku tersadar bahwa hidup ini bukan mimpi...aku tak pernah membayangkan betapa tersiksanya jiwamu ketika aku berkata-kata untuk melemahkan semangatmu...lalu betapa kecewanya kamu tatkala aku boikot semua ide kreatifmu....tentu, bukan itu yang ingin kau dapatkan..teman. di ujung ranjangmu ini..aku mengakui semua kebodohanku...kecuranganku...ketidakmampuanku..biarlah air mataku ini mengucur pelan bersama kata maaf dari hatiku...meski kini engkau tak mengetahui kehadiranku, tapi aku yakin bahwa kau merasakan kehadiranku ini...meski di atas kepalamu alat itu terus memacu nafasmu..aku yakin kau mendengarku...mendengarku...mendengarku...teman hatiku semakin tersayat sedih mendengar ragamu tak bergerak menyambut pagi...biarlah sampai esok aku menjaga tidurmu...bila gelap telah lalu...sambutlah tanganku ini...bawalah cerita bersama cahaya pagi....maafkanlah aku...maafkan aku...maafkan aku...meski kau tak memaafkanku dalam tidur koma-mu.
dari temanmu di ujung waktu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar